Doa setelah mencapai usia 40 tahun

Allah Ta’ala berfirman,

حَتَّى إِذَا بَلَغَ أَشُدَّهُ وَبَلَغَ أَرْبَعِينَ سَنَةً قَال

رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَإِنِّي مِنَ الْمُسْلِمِينَ

“Sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa:

“Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridai;
Berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri “.”
(QS. Al-Ahqaf: 15)

Imam Asy-Syaukani rahimahullah berkata: “Dalam hal ini ada dalil bahawa hendaklah seseorang yang telah mencapai usia 40 tahun memperbanyak membaca doa-doa tersebut”

Doa Para Ulama Sebelum Memasuki Bulan Ramadhan

Tidak lama lagi kita akan segera memasuki bulan Ramdhan. Tinggal hitungan hari, bulan yang mulia itu akan segera menyapa kita. Ia bagaikan tamu agung yang membawa berbagai kebaikan dan keberkahan, menjanjikan rahmat dan ampunan. Pahala akan dilipat-gandakan. Doa dan munajat dikabulkan. Dosa-dosa akan dihapuskan. Dan segala segenap keutamaan lain yang dijanjikan. Tida ketinggalan, di dalamnya juga terdapat satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Mungkin itulah yang terlintas dalam pikiran kita ketika berbicara perihal Ramadhan. Banyaknya keutamaan yang terkandung di dalamnya, menjadikan setiap mukmin selalu merindukannya.

Kerinduan itu diungkapkan oleh para salafus shalih dengan cara senantiasa memohon agar Allah mempertemukannya dengan bulan tersebut. Bahkan jauh sebelum memasuki bulan Ramadhan, enam bulan sebelumnya, mereka sudah memohon dan melazimi do’a tersebut. Mua’lla bin Al-Fadhl berkata, “Dulu, selama enam bulan sebelum datang Ramadhan, mereka berdoa agar Allah ta’la mempertemukan mereka dengan bulan Ramadhan. Kemudian, selama enam bulan sesudah Ramadhan, mereka berdoa agar Allah menerima amal mereka selama bulan Ramadhan.” (lihat: Lathaif Al-Ma’arif, hlm. 264)

Memohon agar dipertemukan dengan bulan ramadhan sendiri telah dicontohkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam. Disebutkan bahwa Nabi Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, apabila melihat hilal pada Ramadhan dan pada bulan selainnya, beliau membaca doa:

اللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْيُمْنِ وَالْإِيمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالْإِسْلَامِ رَبِّي وَرَبُّكَ اللَّهُ
“Ya Allah, perjalankanlah bulan ini kepada kami dengan penuh kebajikan dan iman, serta keselamatan dan Islam. Rabb-ku dan Rabb-mu (bulan) adalah Allah.” (HR. Tirmidzi) Untaian doa yang serupa juga banyak dicontohkan oleh salafus shalih.

Salah satu di antara doa tersebut adalah riwayat yang bersumber dari Yahya bin Abi Katsir. Dalam kitab Lathaif al-Ma’arif, Ibnu Rajab menyebutkan bahwa sebelum memasuki bulan Ramadhan, Yahya bin Katsir senantiasa memohon kepada Allah ta’ala dengan doa berikut ini:

اللّهُمَّ سَلِّمْنِي إِلىَ رَمَضَانَ وَسَلِّمْ لِي رَمَضَانَ وَتَسَلَّمْهُ مِنِي مُقَبَّلاً
“Ya Allah, sampaikanlah kami kepada bulan Ramadhan, sampaikanlah bulan Ramadhan kepada kami, dan terimalah amalan-amalan kami.” (Lihat: Lathaif Al-Ma’arif, Hal: 158) Sementara doa lain yang cukup masyhur juga terdapat dalam musnad Imam Ahmad.

Diriwayatkan bahwa Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam apabila memasuki bulan Rajab, beliau berdoa:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَب، وَشَعْبَانَ، وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
“Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Sya’ban serta sampaikanlah kami ke bulan Ramadan.” (HR. Ahmad) Menurut jalur periwayatan, hadis di atas derajatnya dhaif (lemah), tidak shohih. Diriwayatkan oleh Imam Ahmad (2342).

Di dalam jalur perawinya ada Zaidah bin Abi Raqod. Ia terkenal sebagai mungkarul hadis (yang memalsukan hadis). Imam Nawawi mendhaifkannya dalam Kitab Al-Azkar, (hal: 457) dan Imam Az-Zahabi dalam Kitab Al-Mizan (2/65), Ibnu Hajar dalam Tayiin Al-‘Ajab (hal: 38) Ibnu Rajab dalam Lataif Al-Ma’arif, hal: 143 dan Al-Albani dalam Al-Jami’ (4395)

Namun demikian, para ulama, di antaranya Syekh Muhammad Shalih Al-Munajjid dalam kitab Dzadus Shaim, berpendapat bahwa meskipun hadis di atas dinilai tidak shahih, namun tidak mengapa bagi seorang mukmin untuk senantiasa berdoa dan memohon agar Allah Ta’ala mempertemukannya dengan bulan Ramadhan dan bisa memaksimalkan ibadah di dalamnya. Wallahu a’lam bis shawab! Ya Allah, pertemukan kami dengan Ramadhan.

Doa rahsia kasih untuk berkasih

Doa yang diajarkan oleh Allah Ta’ala dalam firman-Nya:

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
“Wahai Rabb kami, berikanlah kami kebaikan di dunia, kebaikan di akhirat dan jagalah kami dari azab neraka.” (QS. Al-Baqarah [2]: 201)

Lafal kebaikan di dunia dalam ayat di atas adalah jawami’ al-kalim. Lafal kebaikan di dunia sudah mencakup calon istri yang shalihat, calon suami yang shalih, dan makna-makna lainnya.

Saat menjelaskan makna ayat tersebut, imam Ibnu Katsir Ad-Dimasyqi berkata: “Doa ini telah mengumpulkan semua kebaikan di dunia dan menjauhkan dari semua keburukan di dunia. Karena kebaikan di dunia itu mencakup segala hal yang diinginkan di dunia, berupa kesehatan, rumah yang luas, istri yang baik (atau suami yang baik, pent), rizki yang luas, ilmu yang bermanfaat, amal yang shalih, kendaraan yang nyaman, pujian yang baik dan lain-lainnya yang telah disebutkan dalam ungkapan para ulama tafsir. Tidak ada kontradiksi antara pendapat-pendapat mereka tersebut, karena semuanya termasuk dalam cakupan makna kebaikan di dunia.” (Tafsir Ibnu Katsir, 1/558)

Oleh karena begitu hebatnya doa ini, maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa salam selalu membacanya. Bahkan ia adalah doa yang paling banyak dibaca oleh beliau. Sebagaimana dituturkan oleh pelayan beliau, Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu:

كَانَ أَكْثَرُ دُعَاءِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «اللَّهُمَّ رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ»
“Doa yang paling banyak dibaca oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa salama adalah doa: “Ya Allah, ya Rabb kami, berikanlah kami kebaikan di dunia, kebaikan di akhirat dan jagalah kami dari azab neraka.” (HR. Bukhari no. 6389 dan Muslim no. 2690)

Doa jika orang tak sudi

Ini dia Rahasia Dari Do’a Nabi Yusuf Supaya Wajah Tampil Cantik dan Berseri – Assalamualaikum. Doa nabi yusuf banyak memiliki keistimewaan termasuk dalam hal mencerahkan wajah. Doa Nabi yusuf juga banyak digunakan dalam hal lain, seperti mencari jodoh. Doa Nabi yusuf juga banyak disalahgunakan oleh orang-orang untuk memikat wanita atau pemanis.

Bagi sesiapa yang mengkehendaki supaya muka atau wajah nya berseri perlulah ia membaca surah Yusuf Ayat 4 (sebaik baiknya selepas solat) atau sebelum tidur dan ketika hendak keluar rumah. seperti tertera pada gambar di atas.

“Idz Qaala Yuusufu Li Abiihi Yaa Abati Inni Ra Aitu Ahada’ Asyara Kaukabauw Wasy Syamsa Wai Qamara Ra aituhum Lii Sajidin”

Maksud Surah Yusuf Ayat 4;
(ingatlah peristiwa) ketika Nabi Yusuf berkata kepada bapanya: “Wahai ayahku! Sesungguhnya Aku mimpi melihat sebelas bintang dan matahari serta bulan; Aku melihat mereka tunduk memberi hormat kepadaku“

Sifuli (Sifu Rozli bin Ali)

Doa selamat terbitnya buku Sejarah Silat Lintau Asli

Buku ini ditulis dan diterbitkan adalah sebagai mengalu galukan kesedaran kerajaan hari ini terhadap pasukan seni silat sebagai benteng pertahanan negara setelah pasukan polis dan tentera.

Pendidikan silat sebagai ilmu seni perang Melayu dalam institusi pertahanan negara telah terpinggir dari istana sejak zaman penjajah. Oleh itu ianya perlu diberi ruang dan peluang berkembang maju dalam kemajuan pertahanan negara sejajar dengan perkembangan negara lain di dunia.

Sistem pertahanan barat seperti anggota polis dan tentera yang di perkenalkan oleh penjajah telah mengekang perkembangan seni perang silat Melayu yang mengancamnya terutama dari segi kebatinan.

Oleh itu sejarah bangsa ini perlu ditulis ketika rakyat pada hari ini terutama generasi muda yang kelihatan semakin tenggelam dan semakin kabur dengan sejarah bangsanya. Usaha ini adalah menunaikan tangungjawab agar dapat menyedarkan kembali rakyat hari ini tentang sejarah betapa pendirian bangsanya yang membela tanah air, raja dan agama untuk keperluan tenaga jiwa dan raga yang membina kesejahteraan kehidupan dunia dan akhirat.

Bangsa yang berbudi bahasa sudah tentu mengenang budi mereka yang telah berjasa kepada tanah air, bangsa, raja dan agamanya. Semoga sifat bangsa mengenang budi ini dapat kita terus warisi turun temurun.

Usaha saya merakam keterampilan Datuk Panglima Abdul Mulok bin Sutan Idham yang telah mempelupuri Seni Silat Lintau demi melansungkan usaha Panglima Lidah Hitam lebih 200 tahun dahulu, bermula dari Istana Negeri Perak akhirnya hingga di kalangan rakyat jelata adalah usaha mengalukan jasa pesilat negara.

Keterampilan yang dinyatakan ini adalah menjadi alasan yang kukuh kenapa jasa bakti Datuk Panglima Abdul Mulok bin Sutan Idham yang tidak didendangkan sebelum ini layak dialukan terlebih dahulu menerima anugerah gelaran Great Grand Master di bidang Seni Beladiri dari Pusat Pengajian Terapi Sifuli Wannura Kampus, untuk melayakkannya menerima pengiktirafan dan anugerah gelaran kebesaran dari istana dan kerajaan pula jika perlu. Pengiktirafan ini adalah untuk membantu usaha Wannura Kampus mengembangkan pengajian seni silat Lintau Asli. Semoga usaha untuk menghidupkan semula tradisi hubungan istana dan kerajaan dengan dunia persilatan ini disenangi dan dapat diterima oleh semua pihak dengan dada yang terbuka.

Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak Wannura Kampus kerana telah berusaha mengembangkan pengajian bidang seni silat dan seni memanah berkuda sebagai seni beladiri untuk melangsungkan usaha yang telah dilakukan insan yang saya kasihi Almarhum Datuk Panglima Abdul Mulok bin Sutan Idham dan Guru saya yang dikasihi Almarhum Syeikh Raja Ashman Shah Al Sultani  ibni Sultan Azlan Muhibbuddin Shah. Semoga Allah swt mencucuri rahmatNya ke atas mereka, Al Fatihah.

Sifuli

Ayat Penumbuk

Banyak Ilmu Kebatinan Melayu yang mempunyai amalan amalan penumbuk atau jurus jurus yang boleh digunakan semasa kecemasan apabila menghadapi musuh yang ramai atau musuh yang lebih handal di dalam langkah persilatan. Bagaimana pun Silat Melayu mempunyai amalan kebatinan tersendiri samada daripada ayat ayat Quran, Doa Doa atau serapah mantera didalam bahasa melayu, jawa atau sebagainya

Ayat ayat jurus tanpa cara dan amalan menggunakannya berikut ini adalah sekadar pengetahuan terutama bagi orang melayu sendiri betapa bangsa melayu adalh kaya dengan seni persilatan berserta ilmu kebatinannya.

a) Penumbuk maut – Qulu binafsin zala-ikatal maut

b) Penumbuk ke liang kubur – Wa-i-za batash tum batash tum jabbarin

c) Pembuka pagar batin – Wah dah niah (sesetengah orang mempunyai
pendinding batin yang sukar ditembus musuh untuk menghampiri, maka ayat tersebut bertujuan memecah pendinding ini)

d) Menangkap pukulan – Innallah Allahuakbar

e) Pedang – Lakum dinukum wali-yadin
Tangan akan menjadi tajam seperti pedang/parang

f) Tekan bumi- Taskaralakum dinallah
Apabila musuh menyerang, ayat dibaca sambil tumit dihentak, maka
Musuh akan terlekat dibumi selagi kaki tidak diangkat, selagi itulah musuh
Terlekat kaku

Seni Beladiri Di Wannura Kampus

Keterangan lanjut sila klik di sini > https://wannuralintauasli.wordpress.com/

Doa masalah lemah tenaga batin atau mati pucuk

Terdapat 4 jenis mati pucuk dan di senaraikan di bawah ini bagi menambah pengetahuan anda. Sila ambil perhatian sekiranya anda mengalami :

1. Zakar langsung tidak mampu menegang. Ia adalah jenis mati pucuk yang gawat dan biasanya berlaku pada kadar 1 dalam 100 lelaki. Ia mati pucuk yang paling di takuti lelaki.

2. Zakar lembik dan tidak berupaya senggama. Mani keluar sebelum senggama. Ia adalah jenis mati pucuk yang mendukacitakan. Ia biasa di ubati dan mungkin boleh berpunca dari amalan pemakanan serta kesan psikologi dan penyakit tua.

3. Zakar tegang tetapi tidak boleh memancutkan mani. Ia juga termasuk mati pucuk, bukan tanda lelaki itu kuat tenaga batin. Lelaki terpaksa berhenti senggama kerana keletihan dan kejerihan.

4. Zakar yang tidak tegang seperti biasa. Ia juga adalah jenis mati pucuk. Ada yang mengelarnya sebagai lemah syahwat atau lemah tenaga batin. Jenis ini akan di hadapi oleh semua lelaki.

Doa zakar sekejap tegang sekejap kendur (patah tandan)

Doa ini adalah untuk lelaki yang mudah patah tandan ketika sedang bersetubuh.